Sosok guru dimata Mae..
Dalam peringatan hari guru nasional ini,
aku hanya ingin beropini saja.
Jadi tolong disimak ya guys.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda saja. Iya
kalimat tersebut sangat pantas untuk disandang oleh seorang guru. Mengapa demikian?
Karena guru adalah orang tua kedua setelah ayah dan ibu dirumah, guru adalah
sosok yang memberikan penerang disaat kita gelap dan tidak tau apa-apa, sosok
yang mendidik untuk berprilaku baik layaknya manusia, sosok yang mengajarkan
pelajaran hidup dan pengetahuan. Pokoknya bagiku guru adalah sosok yang
istimewa.
Aku ingat sekali saat SD kelas 4 yang
jauuuuhh disana tapi sangat jelas jika dibayangkan, wali kelasku namanya bapak
Nuh dan saat itu kepala sekolahnya pak Jafar Shidiq. Aku bukan murid yang
pandai bukan juga murid bodoh. Yap berada ditengah-tengah… dikelas, aku dan teman-teman kebanyakan
bermain. Kebetulan persis disebelah kelasku ada kebun singkong, jelas sekali
kita banyak menghabiskan waktu disana. Terutama jika wali kelas pergi kekantor
atau keluar dari kelas, otomatis kita juga akan langsung meluncur keluar kelas.
Perlu diketahui guys, aku sekolah dasar dipinggiran desa dengan 1 wali kelas
yang mengajarkan semua mata pelajaran, kecuali pelajaran agama dan B.inggris
itu ada guru khususnya. Betul bgt guru SD itu memang canggih (terserah apa kata
kalian, kalo menurutku sie beliau itu canggih).
Mungkin beliau kesal atau kecewa atas
kebiasaan kelakuan kami para murid, yang saat itu belum tau apa-apa yang pasti main
itu asyik daripada duduk dikelas yang dilihat hanya suasana seperti itu-itu
saja. Tak lama kemudian bapak Nuh dan Pak Jafar datang menghampiri kita yang
sedang bermain. Ada yang sedang main petak umpet, ada yang sedang main
congklak, ada yang sedang main bp-bpan, ada yang bikin kue-kue tanah, dll. Kita
sentak kaget dan takut dimarahi karena saat itu belum waktunya jam istirahat.
Tapi beliau berdua itu tidak marah Guys, serius tidak marah. Aku dan
teman-teman disuruh membentuk lingkaran. Kemudian beliau bercerita saat mereka
kecil dan ingin bersekolah. Menceritakan perjalanan hidup mereka ketika masa
kecil saat penjajahan belanda dan jepang. Hanya untuk keinginan bersekolah saat
itu susahnya minta ampun. Jangankan kebebasan untuk sekolah, kebebasan untuk
melakukan hal yang kita mau aja susah, berbeda dengan sekarang. Hanya bekerja,
bekerja dan memenuhi hak para bangsawan saja yang mereka tau. Selain bercerita
mengenai hidup mereka, beliau juga mengajarkan kejadian alam yang sering
terjadi disekitar kita, contoh kecilnya: kenapa air selokan jika disimpan
didaun talas, daunnya tidak basah?, kenapa pohon singkong akarnya bisa dimakan?,
kenapa ulat bisa jadi kupu-kupu?, kenapa buah jambu jatuhnya kebawah?. Saat itu
aku kira pertanyaan-pertanyaan itu hanya sebuah tebakan semata.
Tapi walaupun aku tidak tau makna apa
yang mereka ingin sampaikan, tapi aku merasa saat itu aku sungguh beruntung
bisa masuk sekolah. Bisa belajar banyak hal tanpa takut diketahui oleh para
bangsawan yang sedang berkuasa, punya banyak teman untuk belajar dan bermain.
Guys, percaya atau tidak semenjak kejadian itu aku langsung rajin belajar,
waktu main aku kurangi. Saat kenaikan kelas aku mendapat juara 2. Itu sesuatu
yang membanggakan menurutku, karena biasanya aku mendapatkan rangking 8 atau
malah tidak dapat rangking. Kelas 5 pun sama, prestasiku mulai menaik tidak
seburuk saat kelas-kelas sebelumnya. Alhamdulillahnya, gatau dilihat dari
apanya pak jafar menunjuk aku dan kedua temen ku yaitu dede Hernawan dan Siti Fatimah
untuk menjadi wakil mengikuti cerdas cermat. Tapi sayang, kita cuma bertahan
sampai tingkat kecamatan saja. Sedih memang, tapi beliau tidak menyalahkan kami
bertiga, malah mereka berterimakasih kepada kita. Kata beliau, ini adalah
perlombaan kali pertama yang SD aku ikuti.
Guys, itulah sosok 2 guru yang sampai
saat ini selalu aku kenang, tapi bukan berarti guru-guru yang lain tidak
berjasa yaa, itu salah besar. Semua guru yang pernah mengajar dan mendidik aku
mulai dari bangku sekolah, mengaji, atau dalam keseharian semuanya berjasa. Tanpa
mereka, aku bukanlah apa-apa. Jika saja beliau masih ada, aku ingin sekali
bersilaturahmi kerumahnya, ingin menyampaikan rasa terimakasih ku pada meraka.
Tapi seiring waktu, keyakinan ku itu
mulai memudar. Ada segilintir guru yang mencederai makna dari seorang guru. Seperti
halnya berita tadi pagi di rajawali TV, diberitakan seorang guru memperkosa
anak muridnya, tidak hanya anak muridnya saja, perbuatan tercela tersebut
dilakukan dengan rekan guru perempuannya juga hanya dikarenakan sering menonton
film-film porno, padahal dia sudah mempunyai istri guys.
Ada lagi, seorang guru korupsi buku LKS,
guru memukul dan menyulut rokok pada muridnya, guru yang jarang masuk alias
bolos terus, guru suka mengancam muridnya untuk melakukan hal-hal tercela, dll.
Guru yang seharusnya mendidik moral dan
etika yang baik, tapi malah sebaliknya. Sungguh miris memang. Tapi tidak usah
khawatir guys, masih banyak kok, guru yang moralnya baik dan pantas menyandang predikat
guru. Semoga saja untuk guru dan para calon guru kedepannya memiliki moral yang
baik, tidak hanya mengajar tapi mereka bisa mendidik para generasi penerus
memiliki moral dan etika yang baik.
Diluar semua itu, kadang-kadang jasa
guru selalu dipandang sebelah mata oleh pemerintah. Biasanya hal ini berlaku
untuk guru yang berada dipelosok dan daerah pinggiran. Kesejahteraan mereka
selalu terabaikan. Pemerintah menginginkan memiliki kualitas SDM yang baik,
akan tetapi sarana dan prasana pendidikan selalu terabaikan. Gedung belajar
yang bocor dan tak layak huni, buku bacaan yang mengandung pornografi dan
kekerasan, tidak adanya meja dan kursi, kurangnya guru untuk daerah pinggiran, mahalnya
biaya pendidikan tapi tak sebanding dengan sarana dan prasarana yang didapat dan
banyak lagi,,
Pemerintah kita terlalu sibuk dengan
perebutan kekuasaan, terlalu sibuk untuk mengembalikan modal saat
pencalonannya. Sekali lagi mungkin ini tidak semua seperti itu. Aku yakin masih
ada kok pihak pemerintah yang masih membela rakyat. Akan tetapi jika masih
terdengar berita yang tidak pantas untuk pendidikan Negara kita, pemerintah
belum sepenuhnya sukses alias gagal dalam menyelesaikan masalah pendidikan Negara
kita.
Sebagai warga Negara yang baik, harapan
aku semoga kedepannya bisa lebih baik lagi bukan malah memburuk.
Comments
Post a Comment